Featured Posts

Friday, October 24, 2014

Ilmuwan Asia Raih Nobel Fisika berkat Penemuan LED Biru

Posted by amir at 1:51 AM 0 Comments
Nobel Fisika tahun 2014 jatuh ke tangan 2 ilmuwan di Jepang dan 1 ilmuwan di Amerika Serikat. Ketiganya berjasa sebab menemukan cara baru yang lebih ramah lingkungan untuk menerangi dunia.
Ketiga ilmuwan peraih nobel adalah Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano dari Nagoya University serta Shuji Nakamura dari University of California di Santa Barbara. Penghargaan Nobel Fisika diberikan di Stockholm pada Selasa (7/10/2014) pukul 16.45 WIB.
Temuan yang menghantarkan tiga ilmuwan itu meraih nobel adalah sumber cahaya baru, yaitu Light Emitting Diode (LED) biru. Dengan LED biru, cahaya putih bisa diciptakan dengan cara baru yang lebih hemat energi.
Dalam rilis di situs Penghargaan Nobel hari ini, panitia nobel menyatakan bahwa inovasi LED biru ini "memicu transformasi fundamental dalam teknologi penerangan." Diode merah dan hijau sudah ada sejak lama tapi tanpa LED biru, cahaya putih tak bisa tercipta.
"Mereka sukses ketika yang lainnya gagal," demikian dinyatakan panitia nobel. "Temuan mereka revolusioner. Lampu pijar menerangi kita pada abad ke-20, abad ke-21 diterangi oleh LED."
Akasaki, Amano, dan Nakamura menemukan LED biru lewat riset terpisah pada awal era 1990-an. Inovasi mereka terus disempurnakan sehingga menghasilkan lampu LED yang kini makin efisien.
Versi terbaru lampu dengan teknologi LED biru saat ini mampu menghasilkan penerangan 300 luminasi/Watt. Terang yang dihasilkan oleh lampu itu setara dengan 16 lampu pijar dan 70 lampu fluorensens.
Dengan seperempat konsumsi listrik dunia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penerangan, maka inovasi ketiga penerima nobel ini berguna untuk menghemat sumber energi yang dipakai untuk membangkitkan listrik.
Konsumsi material untuk lampu LED biru juga lebih sedikit. Sebabnya, lampu LED biru bisa bertahan hingga 100.000 jam sementara lampu pijar hanya 1.000 jam dan lampu fluorensens 10.000 jam.
Lampu LED biru memberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup 1,5 juta orang di dunia yang hingga kini belum terjangkau penerangan. Mereka kini bisa memanfaatkan solar panel mini dengan produksi listrik kecil untuk menerangi lingkungannya.

Album Sejarah Platinum Karya Anak Bangsa

Posted by amir at 1:44 AM 0 Comments

Prof. M. Barmawi telah berkecimpung dalam bidang Fisika selama lebih dari 20 tahun. Sabtu (16/03/13) bertempat di Galeri CC Timur ia memberikan Orasi Ilmiah Sepuluh Windu bertema Fisika Material Elektronik. Orasi ilmiah yang merupakan kerjasama dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ini dihadiri oleh murid-murid binaannya serta kolega-kolega yang sempat bekerjasama dalam terobosan-terobosan yang digawanginya.
Perhelatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Organisasi, Prof. Irawati. Orasi ini diselenggarakan sebagai upacara inaugurasi anggota kehormatan AIPI dan sekaligus merayakan ulang tahun kesepuluh windu Prof M. Barmawi. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan AIPI, yaitu Prof. Mien A. Rifai sebagai Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar. Mien bercerita tentang sosok Barmawi yang selalu enerjik di setiap kesempatan, selain itu Mien juga selalu memuji keahlian Barmawi dalam memimpin Kelompok Keahlian (KK) Fisika Material Elektronik (Fismatel) di ITB. Pujian yang serupa juga dilontarkan Umar Fauzi selaku Ketua Program Studi FMIPA. "Tanpa tangan dingin beliau, KK Fismatel mungkin tidak seperti sekarang. Fismatel memiliki kenaikan jumlah publikasi jurnal ilmiah dan riset yang membanggakan," papar Umar.
Setelah rangkaian pembukaan dan sambutan, Prof. Mikrajudin Abdullah maju ke depan panggung untuk menjadi moderator dalam Orasi Ilmiah ini. Orasi dimulai dengan cerita Barmawi saat awal kuliah dulu. Kemudian dilajutkan dengan pemaparan karya-karya dari KK Fismatel. Karya-karya ini diantaranya adalah pembuatan reaktor PE-CVD untuk pembuatan sel surya, reaktor sputtering, dan sistem deposisi Pulsed Laser Ablation (PLA).
KK Fismatel ITB juga memiliki proyek-proyek lain. Dana untuk proyek ini didapat dari donatur maupun dari KK Fismatel sendiri. Contoh proyek-proyeknya adalah Reaktor Sputtering Unbaanced Magnetron, Center Grant Project: Thermal MOCVD dan Plasma Assisted MOCVD, dan masih banyak lagi.
Kontribusi Ilmu Pengetahuan Dasar dalam Pembangunan
Setelah memaparkan hasil jerih payah selama bertahun-tahun dalam KK Fismatel, Barmawi menjelaskan peran yang dimiliki Ilmu Pengetahuan Dasar pada pembangunan Indonesia. "Untuk berpindah menjadi negara maju, kita harus membangun endogenous development melalui IPTEKS," ujar Barmawi. Indonesia yang memiliki Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terendah di antara negara-negara tetangganya harus lebih memperhatikan IPTEKS jika ingin mengejar ketinggalan dari negara lain.
Menurut model Schumpeter, pola perkembangan industri untuk tahun 2025-2081 adalah nanoteknologi. Teknologi ini termasuk ke dalam bidang Ilmu Pengetahuan Dasar, yaitu teknologi nano. Untuk dapat mendorong perekonomian, maka dibutuhkan enabling technologies seperti teknologi nano ini. Barmawi menjelaskan ada dua loncatan katak (leapfrog) yang bisa dilakukan untuk mengejar ombak pembangunan di dunia ini. Pertama yaitu mengejar gelombang inovasi terakhir dan kedua adalah memaksimalkan inovasi yang telah dimiliki sekarang. Menurut Barmawi yang harus dilakukan adalah mengejar arus inovasi dengan menggencarkan teknologi teknologi nano di negara kita ini.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengejar ombak pembangunan adalah dengan membuka peluang investasi yang dikenal dengan Foreign Direct Investmtent (FDI). Hal-hal yang bisa dilakukan adalah menjual hak paten, kontrak lisensi, membeli barang modal dan membuat turnkey project.
Teknologi Nano
Teknologi nano bertujuan untuk memahami dan mengendalikan struktur dalam skala nano. Selain itu juga bertujuan untuk menciptakan dan menggunakan berbagai struktur, device, dan sistem yang memiliki sifat-sifat serta fungsi-fungsi dasar baru yang disebabkan oleh struktur berskala nano.
Aplikasi teknologi nano, menurut Barmawi, dapat menyelesaikan 5 poin dalam Millenium Development Goals (MDGS). Poin MDGs yang dapat dipecahkan dengan aplikasi teknologi nano adalah poin nomer 1, 4, 5, 6, dan 7 yaitu menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, meningkatkan kesehatan anak, meningkatkan kesehatan ibu hamil, menurunkan angka terjangkit HIV/AIDS, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
Barmawi mencontohkan, teknologi nano dalam peningkatan pelayanan keshatan. Pada bidang ini, aplikasi teknologi nano terbagi menjadi dua, yaitu nano aktif dan nano pasif. Contoh dari aplikasi teknologi nano adalah deteksi mikroorganisme. Keunggulan dari teknologi ini adalah kecepatannya yang jauh lebih cepat daripada metode konvensional. Hasil deteksi yang tadinya baru dapat keluar dengan hitungan jam dan bahkan hitungan hari, namun dengan teknologi nano hasil dapat keluar hanya dengan hitungan menit saja.
Pada orasi ini, berbagai pujian ditujukan kepada Prof. M. Barmawi yang telah sukses menjadi teladan baik sebagai pembimbing dan juga peneliti di bidangnya. Orasi ini menunjukkan betapa banyak hal yang telah ia perbuat untuk perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. "Hari ini kita sedang melihat album sejarah platinum karya anak bangsa," ujar Umar Fauzi, Dekan FMIPA.
Sumber : Situs ITB, 19 Maret 2013

Lampu LED dan Kisah Sedih Peraih Nobel Fisika 2014

Posted by amir at 1:35 AM 0 Comments

Shuji Nakamura, satu dari tiga ilmuwan pemenang Nobel Fisika 2014, tidak pernah menyangka gagasannya tentang blue-light emitting diode (LED) meraih penghargaan paling bergengsi di dunia.
Yang ia tahu, gagasan itu dikemukakan tahun 1993 dan Nichia Corporation -- perusahaan tempatnya bekerja -- memberinya hadiah 200 dolar atau Rp 2 juta. Nakamura marah, keluar dari perusahaan itu tahun 2000 dan pindah ke AS dengan membawa gagasannya.
Nichia naik pitam, dan menggugat Nakamura dengan tuduhan melanggar rahasia dagang. Nakamura balik menggugat, dan pengadilan memenangkannya. Nichia harus membayar 8,1 juta dolar, dan Nakamura menjadi karyawan di Jepang dengan hadiah terbesar berkat gagasannya.
Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano mewujudkan gagasan Nakamura, merevolusi industri pencahayaan. Temuan ketiganya dipergunakan dari rumah sampai ke bilboard di seluruh dunia.
Quartz memperkirakan nilai paten temuan ketiganya 80 miliar dolar pada tahun 2020, karena terus diproduksi dan digunakan.
Royal Swedish Academy of Sciences mengatakan teknologi ini baru berusia 20 tahun, tapi telah memberikan kontribusi penciptaan cahaya putih dengan cara sama sekali baru.
Akasaki, kini berusia 85 tahun, adalah profesor di Universitas Meijo dan Nagoya. Amano, kini berusia 54 tahun, juga bekerja di Universitas Nagoya.
Nakamura, kini berusia 60 tahun, menetap di AS dan menjadi profesor di Universitas California, Santa Barbara. Ia tidak kembali ke Jepang setelah dikecewakan Nichia.
Temuan Akasaki, Amano, dan Nakamura, membuat dunia abad 21 diterangi LED. Dibanding lampu tabung neon yang berusia 10 ribu jam, LED berusia seratus ribu jam.
Nakamura kini boleh tersenyum, tapi dia tidak akan melupakan kisah sedinya ketika tak dihargai perusahaan yang berusaha dibesarkan.
 
Teguh Setiawan
Sumber : inilah.com, 9 Oktober 2014

Thursday, October 16, 2014

Lembar Pengesahan Laporan

Posted by amir at 11:02 PM 0 Comments
lembar pengesahan kini dapat didownload silahkan klik pada link yang telah disediakan:

contoh lembar pengesahan




Blogroll

Recent News

back to top